Profil

Selasa, 07 Desember 2010

Danau Kerinci yang rindu akan pengunjung untuk berwisata

Pertunjukan tari di Festival Danau Kerinci

DANAU Kerinci memiliki luas 4.200 hektar dengan kedalaman 110 m dan terletak pada ketinggian 783 meter dpl. Danau ini menyimpan banyak jenis ikan. Ikan Semah merupakan jenis yang paling digemari dan merupakan ikan endemik. Danau Kerinci terletak pada dua Kecamatan yaitu Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau.
Terdapat beberapa lokasi yang menarik pada beberapa desa disekitar Danau Kerinci, yaitu Daerah Pesanggarahan dimana kita bisa melihat pemandangan Danau Kerinci dari atas, Tanjung Hatta adalah tempat Bung Hatta menikmati panorama Danau Kerinci dan menanam pohon disana, Desa Seleman terdapat Rumah Laheik yang merupakan rumah khas kerinci, dan di Desa Pulau Tengah terdapat Dolmen Batu Raja dan Masjid Keramat Pulau Tengah dan di sekitar danau Kerinci terdapat sejumlah batu berukir yang diduga peninggalan manusia megalit.
Pada tiap tahunnya, di Danau Kerinci diadakan Festval Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi seni masyarakat lokal. Festival Danau Kerinci adalah salah satu usaha pemerintah daerah untuk mempromosikan wisata Danau Kerinci, namun usaha tersebut tidak begitu efektif walau sudah menelan dana yang tidak sedikit.
Danau Kerinci adalah salah satu tempat wisata yang ada di Kab. Kerinci dari sekian banyak lokasi tempat wisata yang sangat indah yang membutuhkan perhatian besar kita semua untuk dapat berkembang sehingga menarik minat para wisatawan domestic maupun internasional untuk datang, sehingga dapat menjadi salah satu tempat tujuan wisata kebanggan Indonesia pada umumnya.
Wisata Danau Kerinci
Kutipan salah satu surat kabar berita online TRIBUNNEWS.COM, JAMBI- Jum'at, 7 Mei 2010 - Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Kerinci terus menyusut selama tiga tahun terakhir. Untuk itu akan digelar kembali Festival Danau Kerinci guna menjaring lebih banyak wisatawan asing yang berkunjung ke wilayah tersebut. Namun, hal itu perlu dibarengi dengan perbaikan infrastruktur. 
Menurut kepala Dinas DPOKP Kerinci Arlis Harun mengatakan, Kamis (6/5/2010), penurunan jumlah wisatawan asing itu disebabkan infrastruktur menuju Kerinci dalam kondisi rusak, baik yang dari Jambi maupun dari pesisir barat. Padahal, kondisi infrastruktur selalu menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan sebelum berkunjung ke satu daerah.


Menurut dia, hampir setiap hauri sekitar 70 wisatawan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Sumatera dari arah selatan. Ketika melewati Kota Bangko yang merupakan pintu gerbang menuju Kerinci dan Sumatera Barat, wisatawan asing lebih memilih untuk meneruskan perjalanan ke Sumatera Barat. Penyebabnya, dari arah Kota Bangko menuju Kerinci, jalan yang rusak sekitar 60 kilometer.

”Banyak wisatawan yang tadinya ingin berkunjung ke Kerinci akhirnya batal setelah tahu kondisi jalan rusak parah,” kata Arlis.

Penyebab lain, menurut Arlis, yakni rendahnya koordinasi antarsatuan kerja pemerintah daerah di Kerinci terkait pengembangan wisata daerah tersebut. Ketika ada satuan kerja yang bertugas ke luar negeri, misalnya, mereka tidak sekaligus melakukan promosi daerahnya sendiri. Akibatnya, banyak calon wisatawan potensial tidak memperoleh informasi memadai dan konferensif tentang keindahan panorama Kerinci.


Melihat darim kondisi tersebut sangatlah wajar jika di katakan bahwa danau Kerinci rindu akan Pengunjung yang hendak berwisata dan melihat para wisatawan menikmati panorama dirinya (Danau Kerinci). 
Bagi para investor di bidang pariwisata yang berminat untuk memajukan wisata Danau Kerinci untuk dapat menanamkan modalnya di Wisata Danau Kerinci dan bekerja sama dengan pemerinta daerah Kerinci setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar